Minggu, 21 November 2010

Laporan Latihan Diagnosa WAN

Nama : Nanda K

Kelas : 3 TKJ A

No Absen : 21

SMKN 1 Cimahi

- Tujuan

1.Agar dapat mengkonfigurasi jaringan sesuai skenario yang diberikan

2.Untuk melatih konfigurasi dari VLAN, VTP, dan STP pada switch manageable

-Pendahuluan

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untuk menyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN. Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN.


-Alat dan Bahan

Software Packet Tracer sebagai Simulator


-Skenario Kelompok 5

Data dikirim dari host 11 ke host 5 dengan jalur ke switch H ke G ke E ke C.


-Langkah Kerja

Buat Topologi di packet tracer sesuai soal

Lalu masukan ip address di tiap host



Konfigurasi pada switch pertama : interface fa0/2 di access vlan 2 dengan perintah switchport access vlan 2 lalu interface fa0/1 di mode trunk dan disetting stp dengan port priority 240.



Pada switch kedua : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan diset port priority 224 lalu interface fa0/2 di mode trunk juga dan stp port priority 208

Pada Switch Ketiga : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 192 lalu interface fa0/2 di mode trunk dan stp port priority 176
Pada switch keempat : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu interface fa0/2 di trunk dan stp port priority 160.


Lalu lakukan uji kirim paket data.

- Hasil Kerja





-Kesimpulan

Jadi dengan melakukan praktek ini kita dapat mengimplementasikan VLAN, STP, dan VTP pada topologi dan skenario yang diberikan, dan juga kemampuan kita dalam konfigurasi semakin bertambah.

Topologi WAN dan Frame Relay

Nama : Nanda K
Kelas : 3 TKJ A
No Absen : 21
SMKN 1 Cimahi


Topologi WAN

Topologi WAN adalah Konfigurasi network yang dirancang untuk membawa data pada jarak yang jauh. Topologi WAN biasanya menggunakan Point to Point. Point to Point maksudnya bahwa teknologi yang dikembangkan hanya untuk mendukung dua node dalam mengirim dan menerima data. Dan jika berbagai node/komputer memerlukan akses ke WAN, suatu LAN akan ditempatkan di belakang WAN untuk menyediakan fungsi ini.


Istilah-istilah dalam WAN:

  • Central Office (CO) adalah fasilitas Local Exchange Carriers/perusahaan yang menyediakan jasa WAN yang terdekat dengan si pelanggan.
  • Customer Premise Equipment (CPE) adalah device yang berada ditempat pelanggan,baik itu peralatan yang dimiliki secara pribadi oleh pelanggan (DTE) maupun peralatan yang merupakan sewaan dari Local Exchange Carriers (DCE). Karena selain dari peralatan pribadi milik pelanggan diantara peralatan itu juga terdapat peralatan yang merupakan milik dari penyedia jasa layanan yang disewakan kepada pelanggan selama pelanggan tersebut memakai jasa layanan tersebut.
  • Data Terminal Equipment (DTE) adalah peralatan milik pribadi si pemakai jasa layanan atau pelanggan dan peralatan tersebut berada ditempat pelanggan. Peralatan ini memiliki interface yang dapat dihubungkan ke WAN link. Contoh peralatan ini adalah router dan bridge.
  • Data Communications Equipment (DCE) Fasilitas komunikasi yang dimiliki oleh penyedia jasa layanan WAN, yang disewa oleh pemakai jasa layanan dan berada di tempat pemakai jasa layanan, berfungsi untuk mentranslasikan data dari DTE menjadi data yang dimengerti oleh protokol WAN, peralatan itu antara lain DSU/CSU, NT1, modem, dan jika layanan itu berupa layanan frame relay maka peralatan itu berupa Packet Switcher.

  • Data Service Unit (DSU) adalah peralatan yang menyesuaikan physical interface dari DTE ke fasilitas transmisi seperti T1. DSU juga berfungsi mengatur timing jaringan.
  • Channel Service Unit (CSU) adalah peralatan digital interface yang menghubungkan peralatan pemakai dengan jaringan digital telepon lokal. Biasanya CSU/DSU tergabung menjadi suatu peralatan. CSU/DSU ada juga yang buat ke dalam bentuk interface card pada router.




  • Demarc adalah batas pemisah antara CPE dan CO.
  • Local Loop adalah jalur telekomunikasi antara Demarc sampai CO.

Frame Relay

Frame relay adalah salah satu teknologi jaringan WAN dalam paket switching – suatu komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi.

ISDN

ntegrated Service Digital Network (ISDN) adalah suatu layanan digital yang menggunakan Public Telephone Network (PTN).
Ada dua tingkatan layanan yang tersedia
  • Basic Rate Interface (BRI)
  • Primary Rate Interface (PRI)
Basic Rate ISDN mempunyai dua 64 Kb channel, yang sebut B channel (bearer channel), dan satu 16 Kb channel, yang disebut D channel (delta channel) atau 2B+1D. Dua B channel digunakan untuk mengirimkan data. D channel fungsinya adalah sebagai pengendali atas channel-channel tersebut.
Primary Rate ISDN mempunyai 23 B channel dan satu 64 Kbps D channel (23B+1D) dan mempunyai efektif throughput satu T1 connection (1.544 Mb).



ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi jaringan WAN dengan koneksi kecepatan tinggi dengan menggunakan paket switched system dari kecepatan 155 Mbps sampai 622 Mbps. Ia dapat mentransmisikan data secara simultan, voice yang digitize, dan sinyal digitize video melalui kedua jaringan LAN dan WAN. Karakteristik ATM meliputi berikut ini:
  • Menggunakan cell kecil berukuran tetap (53-byte) yang mana lebih muda diproses dibandingkan X.25 maupun frame relay yang menggunakan cell dengan panjang bervariable
  • Transfer rate bisa setinggi sampai 1.2 Gigabits
  • Line digital berkualitas tinggi, low noise, yang menghilangkan perlunya adanya error-checking.
  • Bisa menggunakan bermacam-macam media baik coaxial, twisted pair, maupun fiber optic.
  • Bisa mentransmisikan secara simultan jenis data yang berbeda.
Tidak ada perbedaan yang jelas antara layanan WAN seperti frame relay dan ISDN. Misalkan saja anda bisa menggunakan protocol frame relay melalui line ISDN. Begitu piranti terhubung dengan WAN cloud, protocol internal dapat mengkonvert data traffic kedalam format seperlunya kemudian mengkonvert data itu kembali disisi ujung lainnya.
Hardware WAN
Hardware WAN biasanya tergantung pada layanan WAN yang ingin anda koneksikan. Setiap protocol WAN mempunyai spesifikasi dan kebutuhan yang berbeda untuk hardware dan media transmisinya. Akan tetapi anda mempunyai pilihan dalam hardware yang anda gunakan, dan hardware WAN selalu compatible dengan layanan WAN.
Penyedia layanan WAN biasanya memberikan pilihan kepada anda hardware apa yang akan dipakai untuk jaringan WAN dan local loop sampai titik demarc. Local loop biasanya kabel tembaga, kabel yang sama dengan digunakan untuk layanan telpon.
Kabel tembaga diklasifikasikan berdasarkan bandwidth, pada gilirannya menentukan berapa besar data yang bisa dikirim, dan apakah sinyal analog atau digital. Berikut dijelaskan dua metoda dalam mengklasifikasikan bandwidth melalui kabel tembaga.
POTS (plaint old telephone services)
Layanan POTS mempunyai karakteristik berikut:
  • Kabel-kabel yang ada hanya menggunakan satu pasangan twisted
  • Sinyal analog digunakan melalui local loops
  • Sebuah modem diperlukan untuk digunakan mengkonversi sinyal digital kedalam sinyal analog.
  • Batas efektif line sebatas 56 Kbps
T-Carriers
Teknologi jaringan WAN menggunakan teknologi T-Carriers mempunyai karakteristik berikut ini:
  • Menggunakan dua pasang twisted kabel tembaga
  • Menggunakan sinyal digital
  • Beberapa channel 64 Kbps beroperasi pada kabel yang sama.
T-cariers line diklasifikasikan oleh beberapa channel pendukung yaitu:
  • T1 (24 channels)
  • E1 (31 channel)
Catatan bahwa channel 64 Kbps terkadang disebut sebagai DS-0. Line yang menggunakan 24 channel (T-1) juga biasa direferensikan kepada line DS-1. Line T-Carriers dapat dibagi menurut jenis data (yaitu: data, digitized voice, digitized video).
Disamping media transmisi, anda memerlukan hardware untuk menghubungkan ke WAN dan juga format signal yang tepat untuk jenis koneksi yang anda gunakan. Kita tahu bahwa modem mengkonversikan sinyal analog ke digital dan sebaliknya. Kita menggunakan satu atau kedua hardware berikut ini dalam semua jaringan digital:

Multiplexer
Sebuah multiplexer adalah hardware yang menggabungkan signal dari dua atau lebih piranti kedalam media segmen yang sama. Pada sisi penerima, multiplexer memisahkan sinyal-2 gabungan ini.
  • Sebuah multiplexer Statistical menggunakan channel2 virtual berbeda pada medium fisik yang sama untuk mengirim beberapa sinyal2 yang berbeda sekaligus, yaitu sinyal2 menjelajah bersamaan melalui medium yang sama
  • Multiplexer time-division mengirim data paket dari sinyal2 yang berbeda pada interval waktu yang berbeda ketimbang harus mengirim paket dengan membagi medium fisik kedalam chanel2, data dikirim pada slot waktu yang berbeda.
CSU/DSU
Sebuah Channel service unit / Data service unit (CSU/DSU) menghubungkan sebuah jaringan dengan line kecepatan tinggi seperti T1. Piranti ini melakukan format aliran data digital kedalam format frame yang tepat dan juga line code untuk line digital. Ia juga memberikan fungsi timing. Beberapa CSU/DSU juga berfungsi sebagai multiplexer juga atau dibangun integral kedalam router.
  • CSU menerima dan mengirim sinyal kepada line WAN, melakukan echo feedback sinyal selama test telpon dan meredam interferensi electrical
  • DSU mirip sebuah modem antara DTE dan CSU. Ia mengkonversikan frames dari format yang digunakan didalam LAN kedalam format yang digunakan pada line T1, dan juga sebaliknya. Ia juga memanage line, error timing, dan regenerasi sinyal.
Kita juga bisa menggunakan berbagai macam interface protocol untuk konektivitas WAN, seperti synchronous serial protocols atau asynchronous protocols.
Synchronous serial protocol menggunakan clock sinyal stabil antara DCE dan DTE kepada waktu transmisi data. Komunikasi synchronous mengirim data frame yang besar sejalan dengan waktu clock dan baud-rate. Ia menggunakan bandwidth secara effisien.
Protocol signal synchronous meliputi:
  • V.35
  • RS-232 (EIA/TIA)
  • X.21
  • RS-449
  • RS-530
Setiap jenis piranti serial menggunakan konekstor khusus meliputi:
  • DB60
  • DB25
  • DB15
  • DB9
Catatan bahwa nomor yang mengikuti tersebut menunjukkan jumlah pin, DB25 menunjukkan jumlah pin 25 dsb.
Protocol asynchronous
Protocol asynchronous menambahkan start-bit dan stop-bit pada setiap paket yang dikirim ketimbang memaksa kedua piranti pengirim dan penerima untuk menggunakan clock yang sama. Sinyal protocol asynchronous adalah paling banyak dipakai antara dua modem. Akan tetapi dia juga menambahkan overhead karena penambahan extra bit yang pada gilirannya memperlambat baud rate. Protocol sinyal asynchronous meliputi:
  • V.90
  • V.42
  • V.35
  • V.34
  • V.32, V.32bits, V.32turbo
  • V.22
Sinyal asynchronous menggunakan line telpon standard dan jacks. Koneksi meliputi:
  • RJ-11 (2 kabel)
  • RJ-45 (4 kabel)
  • RJ-48
Interface bisa dirujuk kepada port fisik pada router yang menghubungkan LAN dan WAN.
Methoda encapsulation jaringan WAN
Protocol layer fisik WAN menspesifikasikan metoda hardware dan bit sinyal. Protocol layer Data link mengendalikan beberapa atau semua fungsi2 berikut:
  • Error checking dan koreksi
  • Pembentukan link
  • Komposisi frame-field
  • Point-to-point flow control
Protocol2 layer Data link juga menjelaskan metoda encapsulation atau format frame. Metoda encapsulation WAN umumnya adalah HDLC (high level data link control). Tergantung pada layanan WAN dan metoda koneksi, beberapa metoda encapsulation meliputi:
  • Cisco HDLC untuk synchronous, koneksi point-to-point dengan router Cisco
  • LAPB untuk jaringan2 X.25
  • LAPD dalam kombinasi dengan protocol lain untuk channel B dalam jaringan ISDN
  • PPP untuk akses LAN dial-up, jaringan WAN circuit-switched dan jaringan ISDN
  • Cisco/IETF untuk jaringan frame relay
jaringan WAN dan jenisnya
Diagram diatas menjelaskan metoda encapsulation berbagai teknologi jaringan WAN.
sumber : http://www.sysneta.com/jaringan-wan

Minggu, 07 November 2010

Laporan Topologi Implementasi UNISBA

Nama : Naanda Kusumawarta
Kelas : 3 TKJ A
No. Urut : 21


-Tujuan

1. Agar dapat mengetahui topologi pada suatu universitas atau lembaga lainnya

2. Agar dapat mengkonfigurasi sesuai skenario topologi yang dibuat

3. Agar dapat mengimplementasikan vlan, stp dan vtp pada switch di topologi tersebut

-Pendahuluan

VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan.

VTP adalah suatu metoda dalam hubungan jaringan LAN dengan ethernet untukmenyambungkan komunikasi dengan menggunakan informasi VLAN, khususnya ke VLAN.

Spanning Tree Protocol (STP) adalah link layer networ protocol yang menjamin tidak adanya loop dalam topologi dari banyak bridge/switch dalam LAN.

- Alat dan Bahan

Software Packet Tracer sebagai Simulator

- Skenario

Setiap Fakultas di Unisba memiliki Operator dan View, agar sesama operator di Unisba dapat sharing data sedangkan antar view juga dapat tetapi operator dan view tidak dapat sharing data maka akan dibedakan menjadi dua vlan yaitu vlan operator dan vlan view, ketika operator di fakultas teknik planologi akan mengirim data ke bagian lab. Planologi maka data harus melewati switch fakultas teknik lalu ke switch A1 lalu switch A2 lalu switch Student Center dan Switch Lab. Planologi agar menghindari terjadinya data looping.


- Langkah Kerja

Buat Topologi sesuai dengan data yang diberi dari UNISBA


Lalu Konfigurasi IP Addres pada masing-masing host


Konfigurasi pada switch pertama : interface fa0/2 di access vlan 2 dengan perintah switchport access vlan 2 lalu interface fa0/1 di mode trunk dan disetting stp dengan port priority 240.



Pada switch kedua : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan diset port priority 224 lalu interface fa0/2 di mode trunk juga dan stp port priority 208

Pada Switch Ketiga : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 192 lalu interface fa0/2 di mode trunk dan stp port priority 176
Pada switch keempat : interface fa0/1 di access vlan 2 lalu di trunk dan stp port priority 160 lalu interface fa0/2 di trunk dan stp port priority 144

Pada switch kelima : interface fa0/2 di access vlan 2 lalu interface fa0/1 di trunk dan stp port priority 128.
Lalu lakukan pengujian dengan simulation packet data

- Hasil Kerja




-Kesimpulan
Jadi dengan melakukan praktek ini kita dapat mengimplementasikan VLAN, STP, dan VTP pada topologi real di UNISBA, dan kita juga dapat mengimplementasikannya sesuai dengan skenario yang kita buat.